Tomino Puisi Pemanggil Malaikat Maut

ceritamitosdunia.web.id Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Tomino Puisi Pemanggil Malaikat Maut. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Tomino Puisi Pemanggil Malaikat Maut

Bila mendengar istilah hantu Jepang, mungkin yang Anda pikirkan adalah Ju-On atau Sadako. Kedua ikon misteri Jepang itu memang sangat mengerikan dan setelah menonton filmnya akan membuat kita terbayang-bayang sampai tak bisa tidur.Namun di Jepang, ada sebuah legenda horor yang cukup menyeramkan. Hanya dengan membaca sebuah puisi atau dengan istilah di Jepang disebut haiku, kita bisa mengantarkan nyawa kita pada kematian. Apa sih Tomino itu?

Kabarnya Tomino adalah anak perempuan kecil yang terlahir cacat. Suatu ketika ia membuat puisi ini untuk orang tuanya, namun karena puisi tersebut mengandung makna yang aneh dan cenderung mengerikan, gadis kecil ini dimarahi. Ia bahkan dihukum dengan dikunci dalam ruangan sempit dan tak diberi makan.Tomino meninggal dalam kondisi kelaparan. Namun tak berapa lama setelah ia meninggal, kedua orangtuanya juga ikut meninggal dengan cara yang aneh. Sejak saat itulah muncul legenda puisi Tomino.Puisi ini berisi lirik yang berbau kematian, penyiksaan dan kegelapan. Kabarnya bila membaca puisi ini sebanyak 3 kali atau membacanya dengan suara lantang, maka bersiaplah untuk resiko yang buruk. Selain itu di Youtube juga kabarnya beredar suara rekaman puisi ini. Rekaman pembacaan puisi ini kabarnya bisa membuat orang merinding dan sama-sama memberi efek buruk pada nasib seseorang.

Berikut ini adalah terjemahan dan puisi Tomino beserta rekaman suaranya yang konon mematikan. Berani coba?

Versi Jepang
Ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku, kawaii tomino wa tama wo haku.
Hitori jihoku ni ochiyuku tomino, jigoku kurayami hana mo naki.
Muchi de tataku wa tomino no aneka, muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
Tatake yatataki yare tataka zutotemo,mugen jigoku wa hitotsu michi.
Kurai jigoku e anai wo tanomu, kane no hitsu ni, uguisu ni.
Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo, mugen jigoku no tabishitaku.
Haru ga kitesoru hayashi ni tani ni, kurai jigoku tanina namagari.
Hagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji, kawaii tomino no me niya namida.
Nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni imouto koishi to koe ga giri.
Nakeba kodama ga jigoku ni hibiki, kitsunebotan no hana ga saku.
Jigoku nanayama nanatani meguru, kawaii tomino no hitoritabi.
Jigoku gozarabamo de kitetamore, hari no oyama no tomebari wo.
Akai tomehari date niwa sasanu, kawaii tomino no mejirushini..

Baca Juga : Mistisnya Alas Purwo Hutan Di Jawa

Versi Indonesia
“Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api.
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga.Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka.
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga.
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk? Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan.
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara.
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,Dari domba emas, dan dari burung bulbul.
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka.
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka.
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata .
Tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai.Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu.
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,serta darah memekarkan bunga merah.
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,Tomino yang lucu berjalan sendirian.
Untuk menjemputmu ke neraka,Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu.”